Kamis, 01 November 2007

MEMBUAT SATE DAN KERIPIK BEKICOT

Melalui 7 Tahap
Untuk mendapatkan hasil yang baik, daging bekicot harus melalui tahap.

  1. Pemberakan atau pembersihan kotoran. Bekicot yang masih hidup dimasukkan ke dalam bak penampung selama 2 hari, tanpa diberi pakan apa pun. Lakukan penyiraman setiap sore. Pemberakan ini bertujuan untuk memacu pengeluaran kotoran dan lendir serta menghilangkan bau apek.

  2. Perendaman. Sesudah dilakukan pemberakan, bekicot direndam dalam air garam yang diberi sedikit cuka. Perendaman berlangsung sekitar 5-10 menit sambil diaduk atau dikopyok, lantas airnya dibuang. Perendaman ini dilakukan 3-4 kali hingga air rendaman menjadi jernih.

  3. Perebusan awal. Bekicot yang telah direndam dimasukkan ke dalam air mendidih selama 15 menit sambil dibolak balik, lalu didinginkan.

  4. Pemisahan. Bekicot yang telah direbus awal itu harus dipisahkan antara cangkang, kotoran, telur dan dagingnya. Caranya ialah dengan mencungkil daging bekicot tersebut dari cangkangnya dengan alat pencungkil. Setelah daging, telur dan kotoran bekicot keluar dari cangkangnya kemudian dipisah-pisahkan. Telur bekicot dapat langsung dicuci bersih, digoreng dan dimakan. Sedangkan dagingnya masih perlu pengolahan selanjutnya.

  5. Pencucian. Daging bekicot yang telah terpisah dari cangkang, lantas dicuci bersih. Lebih baik jika pencucian ini dilakukan dengan air yang mengalir.

  6. Perendaman. Daging yang telah dicuci bersih, direndam dengan air cuka selama 15 menit.

  7. Perebusan akhir. Daging bekicot yang telah direndam itu direbus lagi selama 15 menit. Sesudah direbus, dicuci sekali lagi sampai bersih dan diiris-iris menurut selera kita. Inilah daging bekicot yang telah siap dimasak.

Membuat Kripik dan Sate Bekicot
Barangkali Anda ingin membuat sendiri keripik bekicot dan sate bekicot? Ikuti pedoman praktis berikut ini.


Keripik Bekicot

Bahan:

250 gr daging bekicot (dari 1,5 kg bekicot segar)

250 cc minyak goreng

Bumbu:

2 butir bawang putih 3 butir kemiri

1/2 sendok teh ketumbar 1/2 rimpang jahe

1 lembar daun jeruk purut 1 mata asam garam dan penyedap rasa secukupnya

Cara Membuat:

Daging bekicot yang telah siap olah diiris tipis-tipis. Lalu irisan tersebut dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan. Diamkan beberapa saat agar bumbu meresap.
Jemur di bawah sinar matahari langsung (usahakan sekali jemur sudah kering). Goreng sampai kering.

Sate Bekicot
Sate bekicot sudah cukup beken. Setiap warung bekicot atau warung "nol dua" hampir pasti ada sate bekicotnya. Jika Anda ingin membuat sendiri sate bekicot, silakan mengikuti resep ini.
Bahan:
500 gram daging bekicot (dari 3 kg bekicot segar)
25 bilah tusuk sate
Bumbu:
1/4 kg kacang tanah 5 sendok makan minyak goreng 5 sendok makan kecap
5 butir bawang merah 5 butir merica 3 butir bawang putih
3 lembar daun jeruk purut 2 buah jeruk nipis 1/4 sendok teh penyedap rasa
Cabe rawit, cuka, garam sesuai selera
Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris menjadi dua bagian, tusuk dengan tusukan sate.
Masukkan ke dalam bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih, merica campur kecap dan cuka), lalu diamkan sementara waktu agar bumbunya meresap.
Buat bumbu kacang: goreng kacang tanah dan tumbuk hingga halus. Campur dengan bawang putih, garam, daun jeruk purut, cabe rawit dan penyedap rasa yang telah dihaluskan. Beri air sedikit lalu rebus hingga berminyak dan diberi sedikit kecap.
Panggang daging bekicot sampai matang, lalu disiram bumbu kacang, taburi bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.

Selamat menikmati!!!!

BEKICOT : Lezat & Kaya Protein

B

Foto: Rizal-Senior

agi manula Indonesia bekicot mengingatkan mereka pada jaman penjajahan Jepang yang menyengsarakan, sehingga terpaksa makan bekicot. Tapi mengapa daging bekicot menjadi makanan prestisius di negara lain?
Jika Anda ke Perancis, di sana ada masakan yang kondang disebut escargot. Apa itu? Anda mungkin terkejut bahwa escargot merupakan masakan berbahan baku daging bekicot. Di Jepang pun demikian halnya, bahkan pengolahan bekicot ini begitu sederhana, hanya dengan bumbu jahe, cuka dan pemanis. Tapi, betapa lezatnya daging bekicot itu!
Itu sebabnya Perancis dan Jepang selalu mengandalkan pasokan daging bekicot. Beberapa negara lain juga selalu mengimpor daging bekicot, seperti Hongkong, Belanda, Taiwan, Yunani, Belgia, Luxemburg, Kanada, Jerman dan Amerika Serikat.
Kita termasuk salah satu negara eksportir bekicot. Tapi volume dan kontinuitasnya belum memenuhi kebutuhan pasar importir. Nah, bukankah ini peluang agribisnis yang terbentang di depan mata kita?

Kalsium dan Asam Amino
Barangkali menimbulkan tanda tanya, kenapa orang menyukai daging bekicot? Ya, lihat saja kandungannya. Dalam rangka memenuhi tuntutan kecukupan gizi, bekicot merupakan salah satu alternatif yang patut diperhitungkan.
Creswell dan Kopiang (1981) merinci komposisi kimia bekicot, ternyata dagingnya memang kaya protein. Cangkang bekicot kaya kalsium, dan dalam daging tersebut masih terdapat banyak asam-asam amino. Sementara itu sumber data lain menunjukkan, protein yang terkandung sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya. Kandungan lain adalah lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fospor 78 mg, Fe 1,7 mg serta vitamin B komplek terutama vitamin B2.
Selain itu kandungan asam amino daging bekicot cukup menonjol. Dalam 100 gr daging bekicot kering antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr.
Bukankah daging bekicot mengandung bakteri salmonella? Memang betul! Tapi ada cara untuk mengusir bakteri tersebut, yakni teknik pengolahan yang benar. Malahan dari temuan di lapangan, di Kediri, mereka yang biasa makan daging bekicot mengaku dapat menyembuhkan gatal-gatal, batuk, kudis dan sebagainya.

Prosentase Komposisi Kimia Bekicot
Berdasarkan Bahan Kering
No Uraian Daging Cangkang Total

1. Protein 60,90 2,80 16,10

2. Mineral 9,60 4,50 46,00
3. Serat kasar 4,50 - -

4. Lemak kasar 6,10 1,00 2,00
5. Calcium 2,00 36,10 31,10
6. Phospor 0,84 0,14 -

7. Lysine 4,35 - -

8. Histidine 1,43 - -

9. Arginin 4,88 - -

10. Aspartic acid 5,98 - -

11. Threonin 2,76 - -

12. Sering 2,96 - -

13. Glutanic acid 8,16 - -

14. Pralin 2,79 - -

15. Glycin 3,82 - -

16. Alanin 3,31 - -

17. Cystin 0,60 - -

18. Valin 3,07 - -

19. Methionin 1,00 - -

20. Isoleucin 2,64 - -
21. Leucin 4,62 - -
22. Tyrosin 2,44 - -

23. Phenylallanin 2,62 - -

* dalam satuan persen (%)

Rabu, 31 Oktober 2007

MENGAIS RUPIAH DARI BEKICOT

SEPULUH perempuan seolah berlomba-lomba memasukkan irisan daging bekicot ke bambu kecil tusuk sate, Kamis (5/7) siang, di rumah Supari, seorang usahawan sate dan kripik bekicot di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.

Para perempuan itu diupah secara honorer oleh Satumi, istri Supari. Tiap seribu tusuk sate bekicot yang dibuat, setiap pekerja mendapat upah Rp 1.500. "Ada yang bisa membuat sampai dua ribu tusuk, bahkan tiga ribu. Tetapi juga ada yang cuma seribu, tergantung cepat-lambatnya mereka bekerja," ujar Satumi.

Wanita-wanita itu bekerja sejak pukul 10.00, hingga pukul 17.00. Dari tangan sejumlah pekerja itulah, usaha sate dan kripik bekicot yang digiatkan suami istri Supari-Satumi, bisa terus berdenyut hingga kini.

Mayoritas karyawan bisnis bekicot itu, adalah ibu-ibu rumah tangga di sekitar kediaman Supari, yang ingin mendapat tambahan penghasilan. "Saya biasa datang bekerja di sini, mulai jam 10 sampai setengah 11. Pokoknya, setelah selesai memasak di rumah," ucap salah seorang dari mereka.

Bisnis sate dan kripik bekicot, tak pelak lagi, merupakan salah satu alternatif penampungan lapangan pekerjaan bagi warga Plosokidul. Sebab, memang tak cuma Supari yang menjalankan bisnis itu di Plosokidul.

Selain dia, ada empat usahawan serupa di desa tersebut. Mereka adalah Karsi, Karmin, dan Jumiran. Dengan empat unit usaha rumah tangga pengolahan bekicot itu, setidaknya tertampung sekitar 45 tenaga kerja, dengan pendapatan antara Rp 1.500 hingga Rp 4.500.

Di rumah-rumah tersebut, ribuan bekicot mentah, diolah sedemikian rupa menjadi sate dan kripik bekicot yang siap disantap. Bekicot mentah-setelah dipecahi "rumahnya"-langsung diinjak-injak dengan sepatu boot, di dalam tong.

Penggilasan itu berfungsi untuk menghilangkan lendir bekicot. Sesudah itu, daging bekicot dicuci, dibelahi, dicuci lagi, baru kemudian digoreng. Biasanya, penggorengan bekicot memakan waktu 15 menit.

***

BAGI Supari yang bekerja sebagai buruh di pabrik gula, penghasilan tambahan dari usaha sate dan kripik bekicot, sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dari usaha yang merupakan turunan orangtuanya itu, Supari dan Satumi rata-rata mendapat untung bersih antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per hari.

Tiap hari, mereka membeli delapan kuintal bekicot dari sebuah perusahaan di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Per kilonya, harga bekicot mentah Rp 500. Dari delapan kuintal itu, empat kuintal langsung diolah hari itu juga, sedang empat kuintal lain disimpan untuk dimasak esok harinya.

Ia mengakui, di musim kemarau seperti sekarang, harga bekicot mentah lebih mahal dari biasanya, karena bekicot jarang muncul. Sekarang ini, bekicot yang biasa berharga Rp 400 per kilogram, naik menjadi Rp 600 hingga Rp 700.

Sesudah dimasak dan menjadi sate bekicot siap saji, Satumi menjualnya ke sejumlah pedagang sate bekicot. Salah satunya, ke warung "Lumintu", yang tak lain milik ibundanya sendiri. Di warung sate dan kripik bekicot itu, kripik bungkusan kecil dijual seharga Rp 1.500, dan bungkusan besar Rp 3.000.

Sementara, sate bekicot, tiap 10 tusuk harganya Rp 1.000. Warung "Lumintu" yang juga terletak di Desa Plosokidul, bisa dikata tidak pernah sepi dari pengunjung. "Sehari-hari, banyak langganan yang datang dan makan di sini," kata salah seorang petugas warung.

Sugiyanto, seorang pelanggan sate bekicot "Lumintu" mengatakan, setiap ia datang ke Kediri, selalu mampir ke Plosoklaten untuk makan sate di situ. Ia berpendapat, rasa daging bekicot selalu membuatnya "kangen", karena rasanya gurih dan sedikit asin.

"Makanya, tiap ke Kediri, saya selalu mampir dan makan di sini," jelas karyawan yang berkantor pusat di Surabaya, namun sering kali berkeliling ke kota-kota di Jawa Timur itu.

LENDIR BEKICOT : Penghilang Rasa Nyeri

Oleh : C Mutiarawati SSi Apt Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi "Yayasan Pharmasi" Semarang

BEKICOT hingga sekarang masih menjadi konsumsi masyarakat Indonesia yang disajikan dalam bentuk keripik. Bekicot mengandung banyak bahan kimia yang dapat dilihat pada tabel.

Selain itu, secara turun-temurun oleh nenek moyang kita digunakan sebagai obat penyembuh luka ringan, penyakit kuning, penyakit kulit (gatal-gatal), dan dapat juga lendir bekicot (Achatina fulica Fer)-nya untuk mengobati sakit gigi dengan cara lendir bekicot dengan bantuan kapas ditempelkan pada gigi yang sakit sehingga ada anggapan lendir bekicot berkhasiat sebagai penghilang nyeri (analgetik).

Nyeri merupakan suatu tanda terhadap adanya berbagai gangguan tubuh, seperti: infeksi kuman, peradangan, dan kejang otot. Nyeri dapat terjadi akibat adanya rangsangan mekanis (misalnya dengan pukulan) atau rangsangan kimiawi (misalnya zat kimia) yang menimbulkan kerusakan-kerusakan jaringan dan melepas mediator nyeri (zat penyebab nyeri) yang merangsang reseptor yang kemudian diteruskan ke pusat nyeri sehingga timbullah rasa nyeri.

Analgetika merupakan "kata benda" yang berarti zat yang mampu menghilangkan rasa nyeri, sedangkan analgetik merupakan "kata sifat" penghilang rasa nyeri. Zat penghilang rasa nyeri digolongkan menjadi dua macam, yaitu: analgetika narkotik dan analgetika nonnarkotik, yang sama-sama berfungsi menghilangkan rasa nyeri. Bedanya, analgetika narkotik menghambat langsung pada pusat nyerinya, sedangkan analgetika nonnarkotika tidak menghambat langsung pada pusat nyeri.

Menyebut penelitian yang dipimpin Drh Bambang Pontjo Priosoeyanto PhD tentang getah batang pisang, daun lidah buaya, lendir bekicot, dan cacing tanah sebagai penyembuh luka (Kompas, 24/7); telah pula dilakukan penelitian oleh C Mutiarawati tentang daya analgetik lendir bekicot terhadap mencit (anak tikus putih).

Penelitian ini menggunakan hewan percobaan mencit dengan jenis kelamin jantan, galur swiss, usia 1,5-3 bulan dengan berat badan 20-25 gram.

Pembanding untuk uji daya analgetik ini ada dua macam, yaitu pembanding positif (zat yang terbukti mempunyai efek analgetik) dan pembanding negatif (bahan inert yang terbukti tidak berkhasiat sebagi analgetik).

Pembanding positifnya menggunakan asetosal, sedangkan pembanding negatifnya menggunakan aquadest. Lendir bekicot didapatkan dengan cara memecah bagian ujung cangkang bekicot dan lendirnya akan mengalir dengan sendirinya.

METODE uji daya analgetik ini adalah metode induksi cara kimia, parameter yang diamati adalah respons geliat mencit. Untuk itu perlu dilakukan rangsang nyeri perut pada hewan percobaan dengan menggunakan asam asetat yang diberikan secara intraperitoneal (dalam rongga peritonem).

Geliat mencit menandakan adanya respons nyeri yang dirasakan hewan percobaan sehingga semakin banyak hewan uji menggeliat menunjukkan rasa nyeri yang semakin kuat juga dirasakan oleh hewan percobaan, demikian sebaliknya semakin jarang hewan uji menggeliat menunjukkan hewan percobaan merasakan nyeri yang semakin ringan.

Selanjutnya untuk sampel lendir bekicot, pembanding positif, dan pembanding negatif diberikan secara per oral.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lendir bekicot terbukti mempunyai daya analgetik yang lebih rendah dibandingkan terhadap asetosal.

Muncul dugaan bahwa lendir bekicot menghilangkan nyeri dengan jalan menghambat mediator nyeri (zat yang menyebabkan nyeri) sehingga rasa nyeri tidak terjadi karena mediator nyeri terhalangi untuk merangsang reseptor nyeri sehingga rangsangan nyeri tidak diteruskan ke pusat nyeri, dengan demikian rasa nyeri tidak terjadi.

Ada beberapa macam mediator nyeri, antara lain histamin, bradikinin, serotonin, dan prostaglandin. Tetapi, belum diketahui mediator nyeri yang mana yang dihambat oleh lendir bekicot untuk menghilangkan rasa nyeri.

SATE BEKICOT : Bermanfaat Sembuhkan Penyakit

Health News Tue, 24 Jul 2007 15:35:00 WIB

Bekicot sering dikenal sebagai binatang hemaprodit yang hidup menempel didaun yang tidak lazim dikonsumsi masyarakat sebagai lauk. Namun di Bojonegoro, Jawa Timur, sate bekicot bumbu kacang digemari masyarakat sekitar. Selain rasanya yang lezat, daging bekicot memiliki khasiat yang luar biasa untuk obat penyakit asma dan gatal - gatal.

Menu sate bekicot bisa dijumpai dikedai sederhana dipinggir Jalan WR Soepratman Bojonegoro, Jawa Timur. Warung sate bekicot atau dikenal dengan sate 02 dirintis oleh Ibu Astuti warga Desa Karang, Kecamatan kota Bojonegoro, 5 tahun silam.

Dibantu sang suami Riyadi dirumahnya Jalan Kuncoro Gang 3, mereka berdua menyiapkan menu sate sebelum dijual di warung sate 02 miliknya. Sebelumnya bekicot direbus hingga masak agar mudah memisahkan daging dari cangkangnya. Setelah daging terpisah dari cangkang, kemudian diiris menjadi potongan kecil - kecil. Baru setelah itu potongan daging bekicot ini ditusuk dengan sujen atau lebih dikenal dijongkok.

Setiap hari 500 tusuk sate daging bekicot harus disiapkan untuk memenuhi para pelanggan. Tiap jam 4 sore dengan diantar tukang becak langganannya Tuti berangkat ke warung sate bekicot miliknya. Sementara Tuti menyiapkan bumbu sate, yaitu terdiri dari bawang merah, kacang goreng, cabe, jeruk pecel dan kecap manis, sang suami menyiapkan tempat bakar sate.

Bumbu kacang ia sengaja dijadikan bumbu khas sate bekicot, karena citrarasa gurih akan menambah rasa lezat. Setiap sore sampai malam warung sate 02 milik Astuti akan ramai diserbu para pelanggan. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Untuk menikmati 1 porsi bekicot cukup dengan 4000 ribu rupiah, 10 tusuk sate bekicot yang lezat yang bisa kita santap dan 1000 rupiah untuk sepiring lontong atau nasi putih.

Disamping rasa lezat membuat ketagihan banyak orang, sate bekicot konon berkhasiat untuk obat asma dan gatal. Usaha sate bekicot yang dirintis oleh Astuti dan suaminya selama 5 tahun, sedikit banyak telah menopang kebutuhan ekonomi keluarganya hingga mampu membiayai kuliah anaknya.